Senin, 27 Desember 2010

Hari Ini, Pilkada Jembrana



Negara, Jembrana - Coblosan Pilkada Jembrana yang digelar serentak hari ini di semua TPS tersebar di Kabupaten Jembrana, Senin (27/12) mendapat perhatian khusus dari KPU pusat. Secara khusus Ketua KPU, Hafidz Anshari bersama anggotanya, IGP Artha terjun ke Jembrana. Bahkan mereka berdua sejak tadi malam sudah berada di ‘Bumi Makepung’. Bukan hanya mereka berdua, jajaran KPU Bali juga ikut terjun ke Jembrana hari ini. Bahkan, jajaran KPU kabupaten/kota se-Bali tidak ketinggalan ikut terjun. Kedatangan mereka guna melakukan pemantauan di pilkada yang belakangan tensinya memanas ini. 

Hafidz didampingi Anggota KPU Bali, Dewa Raka sandi, Ketua KPU Jembrana, Putu Wahyu Dhiantara saat ditemui awak media di Hotel Jimbarwana, Minggu (26/12) sore mengatakan, kedatangan pihaknya guna melakukan pengecekan pelaksanaan pilkada. Tujuanya guna mengetahui apakah pelaksanaannya sesuai aturan atau tidak. “Kita juga ingin memantau apakah ada kendala yang dihadapi petugas KPU,” terangnya. 

Dengan memantau langsung coblosan pilkada hari ini juga guna mengetahui apakah Kesbang Linmas sudah berperan cukup baik atau tidak. Pola pemantauan yang akan dilakukan pihaknya di TPS dengan cara acak. Hal ini guna mengetahui apakah di TPS tertentu digelar kesenian guna menarik perhatian masyarakat, khususnya pemilih untuk menyalurkan hak suaranya. “Karena di daerah lain ada TPS yang menyelenggarakan kesenian dan undian,” terangnya. Hafiz juga berharap Pilkada Jembrana berjalan aman, lancar, dan damai. Untuk itu Hafidz minta kepada petugas agar menghindari keberpihakan. Sedangkan terkait banyaknya laporan pelanggaran pilkada, itu merupakan kewenangan Panwaslu yang menanganinya. 

Dibagian lain menjelang H-1 coblosan, Minggu (26/12) masih ada masyarakat yang sudah memenuhi syarat seperti usia tidak mendapatkan surat panggilan untuk mencoblos. Selain itu juga pemilih yang TPS nya justru relatif jauh dari rumahnya. Padahal tidak jauh dari rumah pemilih ini ada sejumlah TPS. Bahkan ada juga bocah SD mendapat surat panggilan untuk mencoblos. Setidaknya semua persoalan ini terjadi di wilayah Kelurahan Loloan Timur. (dzar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Senin, 27 Desember 2010

Hari Ini, Pilkada Jembrana



Negara, Jembrana - Coblosan Pilkada Jembrana yang digelar serentak hari ini di semua TPS tersebar di Kabupaten Jembrana, Senin (27/12) mendapat perhatian khusus dari KPU pusat. Secara khusus Ketua KPU, Hafidz Anshari bersama anggotanya, IGP Artha terjun ke Jembrana. Bahkan mereka berdua sejak tadi malam sudah berada di ‘Bumi Makepung’. Bukan hanya mereka berdua, jajaran KPU Bali juga ikut terjun ke Jembrana hari ini. Bahkan, jajaran KPU kabupaten/kota se-Bali tidak ketinggalan ikut terjun. Kedatangan mereka guna melakukan pemantauan di pilkada yang belakangan tensinya memanas ini. 

Hafidz didampingi Anggota KPU Bali, Dewa Raka sandi, Ketua KPU Jembrana, Putu Wahyu Dhiantara saat ditemui awak media di Hotel Jimbarwana, Minggu (26/12) sore mengatakan, kedatangan pihaknya guna melakukan pengecekan pelaksanaan pilkada. Tujuanya guna mengetahui apakah pelaksanaannya sesuai aturan atau tidak. “Kita juga ingin memantau apakah ada kendala yang dihadapi petugas KPU,” terangnya. 

Dengan memantau langsung coblosan pilkada hari ini juga guna mengetahui apakah Kesbang Linmas sudah berperan cukup baik atau tidak. Pola pemantauan yang akan dilakukan pihaknya di TPS dengan cara acak. Hal ini guna mengetahui apakah di TPS tertentu digelar kesenian guna menarik perhatian masyarakat, khususnya pemilih untuk menyalurkan hak suaranya. “Karena di daerah lain ada TPS yang menyelenggarakan kesenian dan undian,” terangnya. Hafiz juga berharap Pilkada Jembrana berjalan aman, lancar, dan damai. Untuk itu Hafidz minta kepada petugas agar menghindari keberpihakan. Sedangkan terkait banyaknya laporan pelanggaran pilkada, itu merupakan kewenangan Panwaslu yang menanganinya. 

Dibagian lain menjelang H-1 coblosan, Minggu (26/12) masih ada masyarakat yang sudah memenuhi syarat seperti usia tidak mendapatkan surat panggilan untuk mencoblos. Selain itu juga pemilih yang TPS nya justru relatif jauh dari rumahnya. Padahal tidak jauh dari rumah pemilih ini ada sejumlah TPS. Bahkan ada juga bocah SD mendapat surat panggilan untuk mencoblos. Setidaknya semua persoalan ini terjadi di wilayah Kelurahan Loloan Timur. (dzar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar